Dalam penat jiwa..
Dan bathin yg trus menyiksa..
Tak kunjung sembuh..
Sakit yg ku rasa..
Nyeri itu..
Memaksaku ‘tuk hilang dari dunia ini..
Penuh sandiwara..
Dihiasi penghianatan..
Cukup sudah..
Kau taburi luka ini dengan garam..
Hingga menganga..
Membuatku kian terpuruk..
Namun, mengapa kau tak henti-hentinya..
Tawarkan obat..
Yang tak bisa sembuhkan..
Kau pendusta..
Kau hanya kenikmatan dunia..
Slalu kau racuni otak ini..
Dengan tipu muslihatmu..
Dengan segala janji bualmu..
Mengapa ku tak sadari..
Dirimu hanyalah misteri..
Yang tak bisa aku maknai..
No comments:
Post a Comment
Saran dan Masukan Sahabat Sangatlah Penting Demi Memajukan Blog Kami.